Monday, May 18, 2020

Sejarah,fungsi dan bentuk dan jenis moko

MOKO

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Drs.Yohanes Demon.M.Si.
Oleh
Adnan Herman Sirituka
No.Reg : 17116062
Program studi Seni Drama Tari dan Musik.
Jursan Bahasa dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2017

Selamat Datang….
Mari…Mengenal Budaya Orang Alor
MOKO
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Drs.Yohanes Demon.M.Si.
Oleh
Adnan Herman Sirituka
No.Reg : 17116062
Program Studi Seni Drama Tari dan Musik.
Jursan Bahasa dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Patut dipanjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Kuasa,karena berkat dan
karuniaNya,penulis dapat menghasilkan sebuah karya tulis tentang MOKO.
Karya ini dibuat dalam rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dan
penulis menyajikan karya ini berangkat dari pemikiran penulis,melalui berbagai Media Formal
maupun Nonformal dan ucapan terima kasih kepada Bpk.Semuel Sirituka dan para tokoh orang
orang tua yang tahu tentang sejarah dan asal usul Moko diantaranya Bpk Eli Tapaha,Bpk
Apenson Banik yang telah membantu memberi gambaran dan penjelasan tentang MOKO.
Harapan penulis,kiranya karya ini dapat menambah dan memberi warna bagi kita semua dan
menambah wawasan.
Kupang ,13 April 2017
Penulis
Adnan Herman Sirituka

ii


DAFTAR ISI
Lembar Judul………………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………………………………………………………………….ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...
A.Latar Belakang…………………………………………………………….
B.Rumusan Masalah………………………………………………………...
C.Tujuan…………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
Sejarah Moko ………………………………………………………………
Fungsi Moko………………………………………………………………..
Bentuk dan Jenis Moko…………………………………………………….
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN …………………………………………………………..
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nusa tenggara timur adalah propinsi yang terdiri dari beberapa wilayah kepulauan.Di propinsi
inilah terdapat kabupaten Alor.kabupaten alor bagai manikam yang terambang di laut Flores
Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung Timur Kepulauan Nusa Tenggara. Luas
wilayahnya 2.119 km², dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan
Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta
Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau
terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan.dan di Nusa
Tenggara Timur terdapat beragam Adat dan Budaya,pulau Alor dikenal sebagai negri nusa
kenari karna dipulau ini banyak ditumbuhi pohon kenari dan Alor dijuluki sebagai Negri seribu
MOKO tak terlepas dari Surga Di Timur Matahari tentunya Alor memiliki Adat dan Budaya
yang unik,keunikan itulah yang memberi warna dan nilai Estetika yang ditetapkan sejalan dari
leluhur yang mendahului seperti halnya adat dan warisan leluhur yang turun-temurun dan tetap
ada dan dijalankan sampai sekarang.
“MOKO”
Berbicara tentang Moko sama halnya berbicara tentang warna orang Alor dan warna itulah yang
saya sajikan dalam karya saya .semoga dengan ini bisa memberi dan menambah warna pada kita
lewat warna yang saya Tuliskan.

B. RUMUSAN MASALAH
Sejalan dengan latar belakang diatas saya rumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
       1.Apa itu Moko?

C. TUJUAN
Berangkat dari rumusan masalah tersebut maka tujuan penulisan ini adalah untuk:

2. Menjelaskan lebih Jauh tentang Moko.


BAB II
PEMBAHASAN
Kabupaten alor mencangkup 20 pulau dengan hanya 9 yang dihuni,patut diketahui bahwa Alor
terbagi atas tiga (3) wilayah kelompok Etnis (wilayah Gunung Besar,Gunung Kecil,dan Pantar
dengan 19 bahasa yang mendiami 17 wilayah kecamatan .Bahasa-bahasa tersebut termasuk
rumpun non Austrenosia(Alor, Pandai dan Baranusa) yang termasuk Austrenosia. Moko adalah
benda cetakan dari logam campuran (tembaga,timah dll.)yang bentuknya silindrik memanjang
yang bagian tengahnya menyempit seperti pinggang keberadaan penyempitan inilah yang
menjadi patokan pembagian moko atas Tiga bagian
Timpanium Moko
Bagian atas Moko
Telinga moko
Bagian Pinggang Moko
Bagian bawah Moko
Tampak lubang bawah pada Moko
Di bagian pinggang terdapat tempat pegangan yang oleh penduduk Alor disebut “telinga Moko”
Bagian dalam Moko dibuat berlubang hingga menjadikannya relativ ringan dan mengeluarkan
bunyi jika timpaniumnya dipukul.hiasan berupa relif rendah dapat dijumpai di ketiga bagian
walau ada juga yang tampa hiasan sama sekali.hiasan yang paling umum adalah motif bintang
(khusus pada timpanium),sulur-sulur bunga berbentuk segitiga,bulatan,hewan-hewan seperti
naga singa,kuda kerbau,ayam dll.belum jelas bagaimana moko menjadi bagian yang tidak bisa
dipisahkan dari masyarakat Alor.Suatu hal yang lebih memungkinkan bahwa sejarah keberadaan
moko dirunut ke Nekara perunggu yang berasal dari budaya Dongson disekitar awal awal masehi
dimana ketika itu Nusantara sudah memasuki masa dimana disebut protosejarah dan transisi dari
masa prasejarah ke sejarah ditandai dengan tulisan tulisan dan pada periode ini ditanfdai adanya
kegiatan pelayaran yang semakin marak sehingga sehingga kebutuhan akan bahan Eksotis yang
memiliki nilai prestasi pada kaum elit di Mediterania,India dan Cina.seiring perkembangan itu
orang orang austrenosia sudah mengalami peningkatan dan sudah mulai ada stratifikasi
(tingkatan kelas sosial )sehingga mampu berinteraksi dengan dunia luar dan terlibat dengan
perdagangan dengan Asia tenggara,Eropa ,Cina ,India.
Dikala itu orang orang dari luar membawa benda benda eksotis dari luar untuk dipertukarkan
dengan komoditi nusantara seperti benda kerajinan tangan,wangi-wangian kayu cendana dan lain
sebagainya dan pada waktu itu pengaruh budaya Dongson yang berpusat di Vietnam bagian utara
memasuki wilayah Nusantara dengan melewati laut Cina selatan,benda perungu diperdagangkan
di wilayah Sumatra ,Jawa,Nusa Tenggara,Maluku hingga Papua.sehingga kita dapat menemukan
benda peninggalan Dongson tersebut.dan Nekara dan moko dapat kita jumpai di Alor
Moko merupakan benda yang memegang peran penting dalam kehidupan sosial budaya
masyarakat Alor .Moko adalah salah satu alat musik tradisional dari pulau Alor,Nusa Tenggara
Timur (NTT).
Moko merupakan suatu peninggalan sejarah yang banyak ditemukan di pulau Alor
Hampir semua kawasan bahkan semua keluarga yang merupakan tuan tanah di pulau Alor
memiliki alat musik tradisional yang satu ini sehingga banyak orang menyebut pulau Alor
sebagai “NEGERI SERIBU MOKO”
Walaupun benda ini tidak diproduksi di Alor tetapi tetap dipertahankan secara turun temurun
FUNGSI MOKO
moko memiliki banyak fungsi dan dianggap sebagai barang yang dianggap memiliki penting
bagi masyarakat di pulau Alor sebagai :
· Sebagai Pusaka
· Mas kawin(belis)
· Alat tukar, alat upacara(upacara kematian,upacara panen ,kematian dan perkawinan)
· Penganti nyawa manusia yang kecelakaan karna dibunuh.
· Digunakan sebagai alat musik untuk mengiringi Tari Lego Lego.untuk mengiringi acara
tersebut Moko dimainkan bersamaan dengan Gong
· Moko menjadi lambang status sosial
Fungsi lain dari Moko mencangkup benda religius-magic yang dapat :
· Memberi kemakmuran.
· Keberhasilan keluarga.
· Merusak panen karna melanggar ketentuan adat.
· Penyelesaian masalah sosial secara adat.
Konon juga Moko diyakini memiliki Roh hingga bisa menjelma menjadi hewan tertentu atau
bisa bepergian ketempat tertentu
Dan sebagian dari fungsi tersebut masih berlaku hingga sekarang.
Selain bisa menjadi alat musik ,Moko juga merupakan barang peninggan sejarah yang memiliki
nilai jual tinggi sehingga pada zaman dahulu Moko sempat dijadikan barang yang ditukar
dengan barang tertentu secara barter, namun seiring perkembangan zaman Moko tidak diperjual
belikan lagi dan memiliki peran penting bagi kehidupan sosial masyarakat di Alor
BENTUK DAN JENIS MOKO
pada umumnya Moko berbentuk lonjong seperti gendang,untuk ukuran ,biasanya bervariasi dari
yang kecil sampai besarsedangkan untuk pola hiasnya bermacam-macam
Moko juga memiliki jenis yang bermacam-macam dan beberapa jenis moko tersebut memiliki
nilai tersendiri bagi masyarakat Alor .misalnya Moko Malei Tana atau Moko Itkira . apabila
memiliki kedua Moko ini biasanya dianggap terpandang dan memiliki status sosial yang
tinggi.bahkan jika memiliki keduanya maka akan memiliki pengaruh dalam kepemimpinan
masyarakat tradisional di Alor
NILAI DAN NAMA MOKO DALAM KETENTUAN BELIS
Moko cap paria( dalam bahasa sehari hari
dikenal dengan moko paria dan dipakai
untuk belis pada orang orang dari suku
gunung kecil ( kabola)
Moko cap jawa (dalam bahasa sehari hari
dikenal dengan moko jawa
Moko cap manusia
Moko cap bulan
MELAI TANA
Pembagian wilayah Belis
SUKU PANTAR SUKU GUNUNG KECIL
(KABOLA)
SUKU GUNUNG BESAR
( ABUI )
Moko sebagai mas kawin yang belum tergantikan sampai saat ini,moko dipercayai sebagai tali
pengikat perkawinan yang abadi.
“Perkawinan tanpa Moko bagai perahu tanpa kemudi


BAB III
KESIMPULAN
Moko adalah benda cetakan dari logam campuran (tembaga,timah dll.) sejarah keberadaan moko
dirunut ke Nekara perunggu yang berasal dari budaya Dongson Vietnam utara. Moko merupakan
benda yang memegang peran penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Alor .Moko
adalah salah satu alat musik tradisional dari pulau Alor,Nusa Tenggara Timur (NTT). Moko
merupakan suatu peninggalan sejarah yang banyak ditemukan di pulau Alor
Hampir semua kawasan bahkan semua keluarga yang merupakan tuan tanah di pulau Alor
memiliki alat musik tradisional yang satu ini sehingga banyak orang menyebut pulau Alor
sebagai “NEGERI SERIBU MOKO”
Walaupun benda ini tidak diproduksi di Alor tetapi tetap dipertahankan secara turun temurun
Sehingga banyak sekali fungsi Moko bagi Masyarakat Alor.yang melekat Pada Nilai kebudayaan
Dan moko sebagai jati diri orang Alor.

1 comment: